Kupang, KabarkotakupanG.com - Berdasarkan hasil pemantauan
harga-harga pedesaan di NTT pada bulan januari 2014, Nilai Tukar Petani atau
NTP tidak mengalami perubahan dibanding bulan desember 2013 lalu yakni sebesar
92,97.
Hal ini disebabkan oleh naiknya
indeks harga hasil produksi pertanian yang sama besarnya dengan kenaikan
indekas harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk
keperluan prosuksi pertanian.
Kepala BPS NTT Anggoro Dwicahyono
dalam rilisnya mengatakan, jika ditinjau dari per subsektor perbandingan NTP
januari 2014 dengan NTP desember 2013 lalu, subsektor tanaman perkebunan rakyat
dan subsektor peternakan mengalami penurunan sebesar 0,90 persen dan 0.07
persen.
Anggoro juga menambahkan, Dari
kedua subsektor yang mengalami penurunan tersebut, ada tiga subsektor yang
mengalami peningkatan yakni subsektor pangan sebesar 0,03 persen, subsektor
hotikultura sebesar 1,22 persen dan subsektor perikanan naik sebesar 0,71
persen.
NTP atau nilai tukar petani
merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli
petani dipedesaan. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi pula
tingkat kemapuan daya beli petani. (Ven)
0 komentar:
Posting Komentar