Kupang, KabarkotakupanG.com - Kantor Bulog Wilayah NTT pada
tahun 2014 ini menargetkan untuk tidak melakukan impor beras luar negeri dan
menyiapkan 110.000 ton beras impor dalam Negeri dan 20.000 ton beras dari
petani lokal NTT.
Kepala Bulog Divisi Nusa Tenggara
Timur, Miftah, saat ditemui Wartawan mengatakan, pada tahun 2014 ini, Bulog
NTT berusaha untuk bebas dari beras impor luar negeri, dengan alasan bahwa NTT
pada tahun 2013 hampir mencapai target kebutuhan beras lokal dan secara
nasional memang ingin agar memanfaatkan beras petani lokal dari pada
menggunakan beras petani luar negeri.
Selain itu dia juga mengatakan
bahwa Bulog sangat yakin dengan target dan semangat kerja keras akan menjadikan
masyarakat lebih mandiri dalam hal kebebasan beras. Sebab secara Nasional
petani Indonesia telah mampu menghasilkan beras sebanyak 3,8 juta ton/tahun dan
NTT telah mampu menghasilkan 14 ribu ton dari target 15 ton pada tahun 2013.
Sehingga pada tahun 2014 ini,
bulog NTT targetkan 110 ribu ton kebutuhan beras impor dalam negeri ditambah
dengan 20 ribu ton dari petani lokal NTT menjadi keseluruhannya 130 ribu ton
untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat jika terjadi lonjakan harga beras di
pasar NTT.
Dia juga menambahkan bahwa karena
cuaca yang ektrem dan menyebabkan harga beras dipasar mulai naik maka bulog NTT
telah melakukan operasi pasar dengan mendistribusikan sebanyak 71 ton untuk
pasar Kasih Naikoten I dan 86 ton untuk pasar Oeba serta 75 ton untuk Pasar
Maumere. Operasi pasar ini dilakukan untuk menekan terjadinya inflasi hingga
harga beras premium di pasar kembali pada harga normal, kata Miftah.
Dikatakan juga bahwa bulog NTT
saat ini menyediakan 45 ribu ton untuk melewati musim paciklik selama 3 atau 4
bulan ke depan, namun saat ini yang ada di gudang bulog sebanyak 26 ribu ton
dan 19 ribu ton lainnya sedang dalam proses pengiriman. (Rey)
0 komentar:
Posting Komentar