Kupang, KabarkotakupanG.com - Deflasi adalah suatu periode
dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi ini
terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar dimasyarakat.
Oktober 2013, provinsi Nusa
Tenggara Timur mengalami deflasi sebesar 0,59 persen dengan indeks harga
konsumen (IHK) sebesar 156,00. Dari dua kota indeks harga konsumen (IHK) di
provinsi Nusa Tenggara Timur , Kota Kupang mengalami deflasi sebesar 0,67
persen dan Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,17 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik
provinsi Nusa Tenggara Timur, Anggoro Dwi Cahyono mengatakan, deflasi ini
terjadi akibat turunnya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami
penurunan indeks terbesar yakni 1,54 persen dengan menyumbang andil deflasi
sebesar 0,26 persen.
Anggoro Dwi Cahyono menambahkan,
sumbangan deflasi terbesar disumbang oleh kelompok pengeluaran bahan makanan
yakni sebesar 0,38 persen dan diikuti oleh kelompok transportasi, komunikasi
serta jasa keuangan yakni sebesar 0.26 persen.
Ada sepuluh komoditas utama
pendorong deflasi di Nusa Tenggara Timur yakni, angkutan darat, bawang merah,
kangkung, bayam, ikan tembang tomat sayur, tempe, beras, telur ayam ras serta
wortel.
Sedangkan 10 komoditas yang menjadi penghambat deflasi adalah, cabe merah, daun singkong, labu siam atau jipang, pisang, lengkuas, daging babi, daging ayam ras, bawang putih, sewa rumah dan ikan kembung atau gembung.(Ven)
Sedangkan 10 komoditas yang menjadi penghambat deflasi adalah, cabe merah, daun singkong, labu siam atau jipang, pisang, lengkuas, daging babi, daging ayam ras, bawang putih, sewa rumah dan ikan kembung atau gembung.(Ven)
0 komentar:
Posting Komentar