Kupang, KabarkotakupanG.com - Untuk tetap menjaga kelestarian
spesies yang ada dalam kawasan wallacea, baik di darat maupun yang ada di laut,
CEPF mendorong masyarakat agar terlibat dalam konservasi keanekaragaman hayati.
Pete Wood, dari Organisasi Burung
Indonesia mengatakan, strategi CEPF dalam menjaga dan melestarikan kawasan yang
kaya akan keragaman hayati namun terancam kepunahannya adalah dengan
memfokuskan pada konservasi spesies yang terancam punah secara global, serta
kawasan-kawasan prioritas, dan koridor konservasi yang menghubungkan habitat –
habitat kunci tumbuhan dan hewan.
Untuk itu, langkah awal CEPF
dalam menentukan prioritas dukungannya di Wallacea yaitu dengan
mengidentifikasi daerah-daerah penting bagi keragaman hayati atau key biodiversity
areas, atau KBA.
Penentuan KBA tersebut didasarkan
pada sebaran spesies yang terancam punah di Wallacea, Daerah Penting Burung,
kawasan Alliance for Zero Extinction, Marine Protected Areas, maupun kawasan
dengan kondisi habitat yang masih baik.
Dari hasil identifikasi Tim
biodiversity CEPF, tercatat saat ini ada sekitar 293 calon daerah Penting bagi
keragaman hayati atau KBA dengan luasan mencapai 13,89 juta hektar.
Dari jumlah tersebut, 230 area
merupakan KBA darat, dan 63 lainnya merupakan KBA laut. Untuk kawasan Sulawesi,
memiliki 117 KBA, Nusa Tenggara 114 KBA dan Maluku 62 KBA. Sementara
Timor-Leste hanya memiliki 16 KBA darat dan 1 KBA laut. (Ndy)
0 komentar:
Posting Komentar